Rabu, 03 Juni 2015

Potensi Desa



POTENSI DESA DANGDANG



Potensi sumber daya alam yang sangat kaya nampaknya belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian besar masyarakat masih terlena dengan kekayaan alam yang ada sehingga cenderung mengurangi minat mereka dalam mengolah sumber daya alam yang ada sehingga didapatkan hasil yang optimal dalam rangka peningkatan taraf hidup. Warga cenderung melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para orang tua/ pendahulunya tanpa ada upaya dalam melakukan inovasi. Mereka terlihat enggan untuk mengambil resiko demi peningkatan taraf hidup.

Salah satu hasil yang terlihat menonjol di desa Dangdang adalah kelapa, seperti kita tahu kelapa adalah salah satu tanaman yang secara keseluruhan bisa dimanfaatkan tanpa ada satu bagian pun yang terbuang. Namun selama ini para warga hanya menjual kelapa secara utuh seharga Rp. 1000,- per butir, tidak pernah terpintas dalam benak mereka untuk mengolah kelapa tersebut dahulu untuk mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi. Karena bila kelapa tersebut diolah terlebih dahulu, maka kelapa tersebut akan mendapatkan nilai tambah yang nantinya akan menaikan taraf hidup para petani.

Lembaga ekonomi yang ada di desa ini hanya 5 unit dalam bentuk kelompok simpan pinjam yang jumlah anggotanya 50 orang. Jumlah ini sangat kecil dibandingkan dengan jumlah petani dan buruh tani yang ada. Minimnya lembaga perekonomian menyebabkan desa ini kesulitan dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakatnya.

Dari sektor perkebunan, penanamannya didominasi oleh pohon kelapa, baik yang dikelola ataupun tidak. Hasil dari perkebunan kelapa ini, pertahunnya rata-rata sekitar 1 ton/ha. Selain kelapa, ada pula perkebunan karet. 




Selama ini, hasil perkebunan di desa Dangdang langsung dijual dalam bentuk bahan mentah, padahal apabila sumberdaya alam tersebut diolah terlebih dahulu sebelum dijual maka dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah ini.



Pemanfaatan tempurung kelapa untuk pembuatan briket arang dan asap cair sebagai pengawet alami menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini disambut baik oleh masyarakat dengan adanya ketertarikan mereka untuk memulai usaha ini baik rumahan maupun UB (Usaha Bersama). Pelatihan – pelatihan kepada masyarakat telah digencarkan dan yang dibutuhkan saat ini adalah komitmen masyarakat untuk terus melanjutkan usaha ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar